Selasa, 03 Januari 2012

Aku di Kota Mimpi



Kau tau demi tetap duduk di bangku taman kota,

Diantara lindap lampu dan geguguran daun,

Aku mengunyah sunyi hingga lumat dan melewati batang tenggorokanku yang kemarau,

Hingga subuh pun mematikan lampu lampu yang menemaniku semalaman,



Tersentak aku sibuk mencari di ujung jalan,

Apakah kau akan pulang?

Di hari ini pun kau tak pulang sekedar merebahkan tubuhmu di ranjang yg kerap kau tunggui aku,

Pun aku, mencari lilin dan korek untuk ku biarkan menyala di telapak tanganku,

Mungkin kau akan datang sebentar lagi,

Atau mungkin kau sempatkan pulang ke rumah kita di kota mimpi besok...



Sebatang lilin yg meleleh ditanganku masih bisa menampung api sampai besok,

Cahaya panas menjilat yg tak kalah sibuk menamatkan lilin hingga melepuhkan kulit telapak tanganku,

Menghapus garis peta lukisan takdir,



Bersama sepotong lilin kecil di telapak tangan ini,

Aku kembali saat lampu kota yg lindap merubah warna kota,

Sembari mengulum sepi yg mungkin akan ku telan bulat bulat hingga merobek pita suaraku..



Jakarta, 16 Januari 2011
by RizKi SaHarÄ on Sunday, January 16, 2011 at 7:43pm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar